
Kisah Kasih Sayang Seorang Ayah, Film Ini Bikin Banjir Air Mata
Penulis: Rahmadhania Hartono
Cinepills.id - Tak lekang oleh waktu sepertinya julukan yang pas untuk film Miracle in Cell No. 7, karena ditonton kapanpun film ini mampu membuat hati tersayat sayat.
Film yang berasal dari negeri ginseng telah mendapatkan sejumlah penghargaan dan dibuat beberapa versi. Mulai dari versi Indonesia, Kanada, India, Filipina, dan Turki.
Miracle in cell No. 7 menjadi salah satu film yang diangkat dari kisah nyata di tahun 1972, dan telah rilis versi Korea pada 19 Juli 2013.
Miracle in cell No. 7 mengisahkan tentang seorang Ayah tunggal bernama Lee Young Gu dan Anaknya bernama Ye Sung.
Lee Young Gu mengidap tunagrahita. Dilansir dari American Association on Mental Deficiency (AAMD), tunagrahita sebagai kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata yaitu IQ84 ke bawah.
Sehingga perilaku, pemikiran, tindakan yang dilakukan tidak bisa seperti orang normal diusianya.
Tuduhan palsu berujung maut
Dibalik kekurangannya, Lee Young Gu sebagai seorang Ayah memiliki kasih sayang dan cinta yang utuh kepada anaknya.
Titik utama permasalah pada film ini mulai terjadi ketika Lee Young Gu dituduh membunuh seorang anak.
Tuduhan atas kasus ini membuat Lee Young Gu harus mendekam di sel tahanan. Sayangnya, keadilan tidak berpihak kepada Lee Young Gu.
Karena dirinya tidak bisa membuktikan bahwa Lee Young Gu bukan pelakunya. Lee Young Gu terpaksa harus terpisah dengan anaknya.
Beruntungnya, teman-teman yang berada satu sel bersama Lee Young Gu berbaik hati dengan membantu untuk menyelundupkan anaknya masuk ke dalam sel tahanan.
Kebahagiaan yang tak abadi
Setelah melihat ketidakadilan yang membuat emosi memuncak, kehadiran Ye Sung di dalam sel tahanan membuat suasana, cerita dalam film lebih hidup, menyenangkan, sekaligus ikut bahagia menontonnya.
Kebahagiaan yang terjadi tidak bisa abadi seperti yang diharapkan oleh Lee Young Gu, Ye Sung dan teman-teman satu selnya. Masa tahanan Lee Young Gu telah berakhir.
Lee Young Gu harus menjalani hukuman mati karena dianggap telah terbukti melakukan pembunuhan.
Ye Sung harus berpisah dengan Ayahnya selama-lamanya.
Detik terakhir perpisahan antara Lee Young Gu dan anaknya berhasil membuat air mata tak terbendung.
Keadilan menjadi salah satu tanda tanya besar yang masih terjadi. Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia.
Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Seperti halnya cerita pada film Miracle in cell No. 7, Lee Young Gu harus menerima hukuman mati karena tidak adanya keadilan hukum atas dirinya yang tidak bersalah.
Hukum tumpul keatas dan runcing ke bawah menjadi perumpamaan yang tepat karena kasus ketidakadilan masih terjadi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kekuasaan, kekayaan, menjadi privilege tersendiri pada kasus-kasus ketidakadilan.
Semoga tidak ada lagi kasus serupa seperti yang dikisahkan pada film miracle in cell No. 7, dan keadilan dapat berlaku sama rata pada semua pihak tanpa ada yang dibedakan.
_edited.png)